Kebijakan Pemerintah Naikkan Harga BBM Subsidi Jadi Momentum untuk Beralih ke Kendaraan Listrik

Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM subsidi menjadi momentum untuk beralih kendaraan dari konvensional ke kendaraan listrik.

Pernyataan itu disampaikan Founder dan CEO PT Tangkas, Agung Pamungkas alias Don Papank.

Menurut dia, jika masyarakat beralih ke kendaraan berbahan bakar energi terbarukan, maka beban subsidi BBM yang kini sudah di angka Rp 502 triliun dialihkan untuk anggaran yang lain.

“Sudah seharusnya masyarakat beralih ke kendaraan, misalnya motor listrik, mengingat beban negara sudah sangat tinggi,” kata Don Papank, dalam keterangannya pada Senin (5/9/2022).

Dia mengungkapkan, masyarakat yang beralih ke kendaraan listrik sebagai pahlawan. Karena kata dia subsidi sebesar itu seharusnya mulai dialihkan ke pendidikan, kesehatan dan subsidi pemerintah yang lain.

“Sejatinya pembeli motor listrik adalah ‘pahlawan negara’ karena dengan mereka membeli motor listrik artinya mereka tidak lagi membeli BBM yang disubsidi oleh beratnya keuangan negara,” jelas dia.

Dengan demikian, kata Don Papank, motor listrik menjadi pilihan alternatif bagi masyarakat untuk mengurangi beban anggaran subsidi negara apalagi kendaraan tersebut ramah lingkungan.

“Dan sudah sejatinya anak cucu kita menikmati udara bersih,” jelas Don Papank.

Untuk diketahui, Presiden Jokowi (Joko Widodo) telah mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi jenis Pertalite, yang naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.

Kemudian harga Solar subsidi naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. BBM non subsidi Pertamax juga ikut naik dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.